Pages - Menu

About

Wednesday, January 11, 2012

MOMEN ‘ABADI’ DI PIALA DUNIA

  • Brasil vs Polandia, France 1938



Orang Brasil yang mencetak gol tanpa memakai sepatu. 
Setelah sempat keluar lapangan karena cedera, Sang ‘Permata Hitam’, Leonidas masuk kembali ke lapangan tanpa menggunakan sepatu. Pada saat wasit menyadari & menyuruhnya untuk mengenakan kembali sepatunya, dia sudah terlanjur menjaringkan gol. Brasil kemudian menang 6-5. Ini membuat namanya dikenang secara unik dalam sejarah Piala Dunia.






  • Italia vs Amerika Serikat, Italia 1934



Wasit memberikan hormat ala Nazi. 
Turnamen di tahun ini dijadikan alat untuk mempromosikan fasisme ke seluruh dunia. Beberapa cerita mengenai keberpihakan wasit terhadap Italia masih melegenda hingga sekarang. Ketika itu wasit sangat membantu tim tuan rumah, bahkan dalam pertandingan semifinal melawan Austria, wasit dikatakan sengaja menyundul bola kearah pemain Italia. Tapi itu semua tidak terbukti, mengingat di tahun itu Camera yang digunakan belum canggih dan dengan terbatas.


Yang jelas tim Italia saat itu terdiri dari satu org Brasil, satu orang Uruguay, dan empat org Argentina. Hal tersebut adalah atas perintah dari Musolini yang meyuruh mereka untuk melakukan “tugas Negara.” Dan lebih arogannya lagi Musolini mengancam akan membunuh semua pemain Italia jika negaranya tidak menjuarai Piala Dunia, tapi akhirnya Italia pun menjuarainya. Lupakan segala yang baik dari Piala Dunia 1934. Satu hal yg paling menarik adalah ketika persiapan pertandingan pembukaan antara Italia vs Amerika Serikat. Wasit dan para asistennya memberikan penghormatan ala Nazi kepada Musolini yang ada di yacht-nya.






  • Kolombia vs Amerika Serikat, USA 1994




Gol bunuh diri Escobar. 
Berhati-hatilah membuat kesalahan di Piala Dunia, mungkin saja nyawa menjadi taruhannya. Tim yg dipimpin oleh Carlos Valderrama ini merupakan salah satu tim favorit juara. Mereka datang dgn membawa CV kemenangan 5-0 atas Argentina, tapi yg terjadi mereka kalah 1-2 dari tuan rumah. Gol kekalahan mereka dicetak pemain belakang mereka sendiri, Andreas Escobar.


Sepuluh hari kemudian, Escobar tewas ditembak seorang tak dikenal disebuah bar dikawasan obat bius, Medelline. Pelakunya ternyata setelah ditangkap adalah seorang pembunuh bayaran yg disewa bandar judi, karena Escobar menyebabkan mereka kalah besar. Dua belas peluru menembus tubuhnya, dan sang pembunuh melakukan itu sambil berteriak, Gooooooooool !”






  • Belanda vs Jerman, Italia 1990 




Ludah Rijkaard kepada Voller. 
Semua orang menantikan partai antara Belanda melawan Jerman di putaran kedua Piala Dunia 1990. Tapi tampaknya yg terjadi adalah kekecewaan, krn partai itu sendiri berakhir dgn antiklimaks. Para pemain Belanda terlalu mementingkan gaya dalam bermain, sementara Jerman yg dipimpin Juergen Klinsmann lebih mampu menguasai pertandingan.


Satu2nya kontribusi yg diberikan Frank Rijkaard utk Belanda adalah ludahnya utk Rudi Voller. Voller yg tdk bersalah, lantas berjalan keluar dr lapangan dgn penuh rasa heran. Tetapi dia kemudian menerima semua itu dgn sportif. Voller mgkn dapat memaafkan Rijkaard – mudah baginya krn dia tampil gemilang dlm turnamen, tetapi bg Rijkaard, hal itu tetap memalukan. Meski demikian dia masih mencoba mengeluarkan lelucon utk itu “Jika saya ingat bagaimana saya meludahi Voller, sebenarnya itu hal yg lucu bukan?”






  • Italia vs Brasil, USA 1994 




Baggio menendang balon ke udara. 
Baggio adalah bintang tumpuan bagi Italia di Piala Dunia 1994. Rata2 dia selalu mencetak gol ketika Italia melewati Nigeria, Spanyol, dan Bulgaria, sampai ke final untuk bersua dgn Brasil. Namun, tampaknya beban yg dipikulnya terlalu berat, sehingga dia memaksakan diri untuk bermain meski kakinya menderita cedera. Pada saat adu penlti, dia adalah penendang terakhir yg masih bisa menghidupkan peluang Italia.


“Saya sangat siap ketika itu,” katanya, “Biasanya saya menggunakan sisi kaki untuk menendang. Namun karena saat itu saya sudah tidak memiliki tenaga lagi, saya kemudian berusaha menendang sekencang mungkin,” dan benar jadinya, tendangan itu sangat kencang sampai melewati mistar gawang, seketika itu pula ia berlutut lemas, ia telah gagal.

No comments:

Post a Comment