Makar atau konspirasi sebuah istilah yang sudah familiar pada umumnya orang. Merujuk kepada Ensiklopedia Hukum Islam terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve, kata makar berasal dari bahasa Arab al-makr sama artinya dengan tipu daya/tipu muslihat atau rencana jahat. Secara semantik makar mengandung arti: akal busuk, perbuatan dengan maksud hendak menyerang orang, dan perbuatan menjatuhkan pemerintahan yang sah. Arti dan pengertian tersebut dikuatkan oleh beberapa ahli dari kaum cendikian muslim.
Perbuatan makar dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang didahului dengan konspirasi politik, mufakat jahat, dan intrik untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam Alquran disebutkan beberapa ayat ayat tentang makar diantaranya yaitu: Surat Ali Imran (3) ayat 54; Al An'am (6) ayat 123; Al A'raf (7) ayat 99,123; Al Anfal (8) ayat 30; Yunus (10) ayat 21; Yusuf (12) ayat 31,102; Ar Ra'd (13) ayat 33, 42; Ibrahim (14) ayat 46, An Nahl (16) ayat 45,127; An Naml (27) ayat 50, 51, dan 70; As Saba (34) ayat 33; Fatir (35) ayat 10 dan 43; serta Nuh (71) ayat 22, yang semuanya mengandung pengertian bahwa makar adalah suatu perbuatan atau usaha untuk menentang atau membunuh seseorang yang tidak disenangi atau dianggap musuh/saingan, baik dalam hal agama maupun keduniawian dengan cara tipu daya, tipu muslihat, atau perbuatan lainnya yang bertentangan dengan agama Islam.
Kajian makar dalam perspektif Al-Qur'an, bukan saja memotret makar dalam kajian "tafsir" tentang ayat-ayat makar, tetapi lebih kepada sebuah telisik mendalam terhadap makar kafirin terhadap umat islam yang dipotret dari sisi ta'wil al-Qur'an sekaligus "menelanjangi" apa yang mereka perbuat. Hal ini setidaknya ada 2 alasan yang mendasar untuk dikaji;
1. Adanya benang merah antara makar yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam (kafir harbi) dengan datangnya kegoncangan dahsyat dibumi dan langit (al-saah) menjelang datangnya hari kiamat.
2. Adanya benang merah antara historis teologis (Adam vs Iblis) pertempuran al-Haq dan al-batil yang merupakan sunnatullah kehidupan dan fitnah (ujian bagi orang yang beriman).
Untuk yang pertama, ekplorasi terhadap makna saah dalam al-Qur'an beragam maksud (wujuhl ma'na) antara lain; waktu, saah, huru hara dahsyat, pintu saah, kegoncangan, kebangkitan. Semua memiliki maksud yakni sebagai inzar (peringatan) bagi orang yang beriman supaya mempersiapkan diri akan kedatangannya, karena dia merupakan fitnah yang terbesar yang dialami manusia khususnya bagi orang yang beriman.
Diantara ayat yang memiliki relevansi dengan makna huru-hara dahsyat menjelang terjadinya saah adalah Al-Hajj ayat 1
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan saah itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
Kegawatan pada saat terjadinya saah dilukiskan pada ayat seterusnya,(ayat ke-2)
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.
Mengenai datangnya saah Al-Qur'an menyebutkan telah dekat,tersurat al-Ahzab ayat 63,
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيباً
Manusia bertanya kepadamu tentang saah. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang saah itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi saah itu sudah dekat waktunya.
Pada ayat diatas disebutkan "Sesungguhnya pengetahuan tentang saah itu hanya di sisi Allah" menunjukan bahwa kedatangan saah dapat diketahui oleh manusia berdasarkan " ilmu Allah" (al-Qur'an). Orang yang mengetahui ilmu Allah (al-Qur'an) adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sehingga ketika Nabi ditanya tentang waktu pas terjadinya saah, beliau merahasiakannya, tetapi tanda-tandanya beliau diantaranya;
قَالَ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِلْخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah bersabda. "Sesungguhnya di antara tanda-tanda saah adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki." (HR Bukhari)
Berikut tanda-tanda saah lain yang disebutkan dalam hadits Nabi;
1. Disia-siakannya amanat
Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, "Kapan terjadi Saah ?" Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya." Berkata sebagian yang lain, "Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mendengar." Setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, "Mana yang bertanya tentang Saah?" Berkata lelaki Badui itu, "Saya, wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam." Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Berkata, "Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah saah." Bertanya, "Bagaimana menyia-nyiakannya?" Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Menjawab, "Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saah." (HR Bukhari)
2. Penggembala menjadi kaya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda saah, lalu beliau menjawab, "Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan." (HR Muslim)
3. Banyak terjadi pembunuhan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tiada akan terjadi saah, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?" Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Menjawab, "Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan." (HR Muslim)
4. Banyak polisi dan pembela kezhaliman
"Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka." (HR At-Tabrani)
5. Perang antara Yahudi dan Umat Islam
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi saah sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.' Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR Muslim)
6. Dominannya Fitnah
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi saah, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar." (HR Ahmad).
7. Banyaknya kaum wanita
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda. "Sesungguhnya di antara tanda-tanda saah adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki." (HR Bukhari)
8. Bermewah-mewah dalam membangun masjid
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Diantara tanda saah adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid." (HR Ahmad, An-Nasa'i dan Ibnu Hibban)
9. Menyebarnya riba dan harta haram
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
10. Bertebarannya perkara yang subhat
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram." (HR Ahmad dan Bukhari)
Sedangkan mengenai kejadiannya disebutkan dalam al-Qur'an , saah itu datang dengan tiba-tiba,
أَفَأَمِنُواْ أَن تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِّنْ عَذَابِ اللّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لاَ يَشْعُرُونَ
Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan saah kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?
Ada dua kata kunci dari ayat tersebut mengenai terjadinya saah yaitu " secara tiba-tiba" dan "tanpa disadari" yang menjadi benang merah dengan makarnya kaum kuffar. Dalam artian kejadian saah adalah rekayasa atau makarnya orang-orang kafir.
Yang kedua, analisis terhadap ayat-ayat makar dan ayat /surat yang semakna semakna denganya (dengan teori munasabat ayat/surat) menunjukan bahwa dalam dimensi konteks, makar berada pada tataran deskriptif teologis dengan alur wacana naratif (ayat-ayat kisah) dimana perlakuan terhadap ayat-ayat tersebut tidak dengan tafsir tapi dengan ta'wil (mencari makna diluar teks). Oleh karenanya, sisi sebab-sebab pewahyuan (asbab-al-nuzul) tidak terlalu ditekankan. Ayat-ayat makar meniscayakan pembacaan teologis ,filosofis. Pada sisi ini konteks sosio cultural (makiyah-madaniyah) dan linguistic sangat berperan dalam mencari sesuatu yang tidak terkatakan (masku ‘anhu).
Secara deskriptif-naratif, makar disebutkan dalam kisah-kisah para nabi sebelum Nabi Muhammad, dimulai dari kisah Nabi Adam, Hud, luth, Musa dan yang lainnya. Dan semua kajian tentang makar terakumulasi pada satu kisah yang sempurna yakni Surat Yusuf surat ke-12 dalam al-Qur'an. Dalam kajian fenomenilogi Al-Qur'an angka ke-12 ini memiliki karakter-karekter tertentu ketika dihubungkan dengan jumlah ayatnya 111 ayat. Inilah yang disebutkan dalam surat yusuf ayat ke-7 dan ayat ke-111
لَّقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِّلسَّائِلِينَ
Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yusuf:7)
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثاً يُفْتَرَى وَلَـكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS Yusuf:12:111)
Dalam arti yang sederhana, untuk memahami tentang makar, maka yang menjadi kunci adalah mendalami dan memahami ta'wil dari surat Yusuf. Dimana issue sentral dari kisah tersebut adalah pergulatan antara al-Haq dan al-Bathil yang menjadi sunatullah kehidupan manusia dialam dunia ini, yang disimbolkan pertama kali oleh Nabi Adam versus Iblis. Kelanjutannya adalah Nabi-nabi setelahnya dan manusia beriman versus setan baik yang berada diluar kesadaran (dunia material) yakni setan dari kelompok jin dan manusia atau yang berada dalam kesadaran manusia (hawa nafsu dan pemikiran jahat). Inilah yang disinyalir dalam surat al-An'am ayat ke-112
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً وَلَوْ شَاء رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.(QS al-An'am 6:112)
Dalam ayat lain disebutkan bahwa menjadi sunatullah keberadaan makar itu akan terjadi pada setiap generasi orang beriman, tetapi yang terberat dialami adalah tatkala menjelang datangnya kiamat, karena bukan makar kuffar an sich yang menjadikan saah , tetapi ada yang lebih dahsyat dan besar yakni munculnya dajjal serta ja'juj wa ma'juj, dalam konteks yang baru bukan dalam konteks simbolik. Hanya orang yang berlindung kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan kesabaran yang dapat selamat dari bencana saah tersebut. Karena semua makar mereka berada pada kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
وَقَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلِلّهِ الْمَكْرُ جَمِيعاً يَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ وَسَيَعْلَمُ الْكُفَّارُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ
Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu.(13:42)
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلاَّ بِاللّهِ وَلاَ تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلاَ تَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (16:127)
Singkatnya dilihat dari dimensi makna, makar berada pada level signifikasi atau perluasan dari konteks sosio cultural dimana teks itu berada. Yang sudah barang tentu kontek makar pada jaman sekarang dipandang "gaib" dalam pandangan awam, tetapi tidak bagi kalangan ulul al-bab, karena menjadi sunnatullah bahwa perkara yang tersembunyi dalam al-Qur'an semuanya akan terkuak diahir jaman.
Berikut deskriptif kajian singkat mengenai kajian ayat-ayat makar;
A. Definisi makar
Makar secara etimologis berasal dari kata " مَكَرَ يَمْكُرُ مَكْرًا " beberapa pengertian makar yang dikemukakan oleh para pakar antara lain;
مكر: المَكْرُ: احتيال في خفية، والمَكْرُ: احتيال بغير ما يضمر، والاحتيال بغير ما يبدي هو الكيد
Makar adalah tipu daya yang tersembunyi, atau makar tipudaya dengan pelaku yang tersembunyi, sedangkan tipu daya yang terlihat disebut "kaid"
والمَكْرُ: ضرب من النبات
Makar adalah bagian/macam dari tumbuh-tumbuhan
والمَكْرُ: المغرة
Makar adalah menipu
المَكْرُ: الاحتيالُ والخديعةُ
Makar adalah tipudaya dan menipu
Makar dapat didefinisikan dengan "makar" adalah upaya/muslihat (tipu daya) tersembunyi (rahasia) seseorang atau sekelompok orang untuk menghancurkan musuhnya yang dirancang secara sistematik dan sistemik. Sedangkan "kaid" merupakan bagian dari " makar" yakni makar dalam bentuk yang terlihat.
Dari arti dan definisi tersebut, maka makar senantiasa berkonotasi jahat, serta dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan kepada lawannya atau musuhnya.
B. Jenis makar
Dilihat dari pelaku makar, makar terbagi dua macam yaitu, ;
1) makar "mahmudah" (tipudaya yang baik) yakni tipudaya tersembunyi untuk melawan atau menolak kejahatan,diantara ayat yang menyatakannya antara lain;
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.(Ali Imran : 54)
Yang dimaksud makar Allah diantaranya adalah;
هو إرداف النعم مع المخالفة وإبقاء الحال مع سوء الأدب وإظهار الكرامات من غير جهد
" menyertakan kenikmatan dengan pembangkangan , melanggengkan suatu keadaan disertai dengan kejelekan prilaku, memberikan karomah tanpa ada upaya"
إمهال العبد وتمكينه من أعراض الدنيا،
"memberikan tangguh kepada manusia dan mengantarkannya kepada keinginan-keinginan duniawi"
إيقاع بلائه بأعدائه دون أوليائه
Menimpakan bencana kepada musuh-musihnya tanpa mengenai hamba-hamba-Nya
Maksud dari definisi tersebut adalah;
a. orang yang mendapat kenikmatan, namun kenikmatan tersebut tidak disertai dengan ketaatan kepada pemberi nikmat jelas adalah suatu perkara yang buruk, karena akan menjadikan lupa pada hakekat kehidupan dirinya, orang yang sudah lupa dirinya dia akan sesat dalam kehidupannya, itulah orang-orang merugi. Begitu juga segala sarana dan pasilitas baik harta, jabatan atau kekuasaan yang ada pada seseorang, namun keadaan orang tersebut jelek prikakunya, adalah suatu makar Allah yakni penangguhan terhadapnya akan datangnya suatu sikya yang sangat keras. Begitu pula orang dapat kebaikan-kebaikan duniawi tanpa usaha yang keras adalah bentuk makar, karena apa yang ia raih yang tanpa usaha keras itu sedikit pun tidak dapat member manfaat bagi kehidupan ahiratnnya.
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.(17:16)
b. Allah memberikan tangguh kepada para pelaku kejahatan akan siksan-Nya, bahkan senantiasa mereka mendapat segala perkara yang diinginkan didunia, semata-mata karena hal itu sebagai makar yakni mereka tertipu oleh apa yang mereka kerjakan.
Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (adzab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat dzalim, kemudian Aku adzab mereka, dan hanya kepada-Ku lah kembalinya (segala sesuatu).(22:48)
c. Bencana /siksa yang amat pedih ketika ditimpakan kepada manusia jahat adalah suatu perkara yang berat, tetapi yang lebih berat lagi, tatakala mereka menyaksikan orang-orang yang beriman justeru selamat dari azab Allah. Karena apapun rencana jahat yang mereka lakukan terhadap orang beriman sepanjang tidak berada pada ma'syiah (kehendak) Allah, segalanya tidak akan memberi kemadharatan sedikit pun .Allah berkuasa penuh terhadap seluruh makarnya orang-orang kafir.
Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu. (13:42)
2) makar "Madmumah" (tipudaya jahat) yakni tipudaya tersembunyi untuk menghancurkan atau menolak kebenaran (al-Haq) atau memalingkan dari jalan yang lurus
Diantara ayat yang menyatakannya antara lain;
dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. dan rencana jahat mereka akan hancur. (al-Fathit :10)
C. Pelaku Makar
1) Pelaku makar mahmudah
• (a) Makar Allah terhadap orang-orang kafir 10:21, 7:99, 27:50, 8:30, 86:16, 7:183
• (b) Makar Allah terhadap orang musyrik 6:37
• (c) Makar Allah terhadap orang munafiq 4:142
• (d) Makar Allah terhadap Nasrani/Yahudi, 3:54
• (e) Makar orang yang beriman terhadap orang kafir, 12:76, 21:57
• (f) Makar orang kafir terhadap orang kafir 7:123
Makar kaum kafirin terhadap kafirin lainnya dianggap makar baik, karena akan melemahkan kekuatan mereka, dan menguntungkan bagi kekuatan muslim. Sebagaimana terjadi pada perang ahzab, kaum ahzab di propokasi antar sesama, sehingga kekuatan mereka melemah dan perang ahzab dimenangkan oleh kaum muslimin.
Keadaan permusuhan mereka digambarkan dalam surat al-Hasr :14
Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.(59:14)
2) Pelaku makar madzmumah
• (a) Makar setan terhadap manusia umumnya, 4:76,35:8
• (b) Makar jin terhadap manusia umumnya :6:116, 72:6
• (c) Makar jin terhadap kaum muslimin 7:17
• (d) Makar orang kafir terhadap Allah 77:39, 86:15,
• (e) Makar orang kafir terhadap para Rasul, 7:183, 20:60, 11:55, 37:98, 21:70, 22:15
• (f) Makar orang kafir terhadap orang beriman 27:50, 27:51, 6:123, 40:45, 16:26, 13:42, 105:2, 40:25, 3:120
• (g) Makar orang kafir terhadap kaum muslimin 35:10, 27:70, 6:124, 71:22, 14:46, 13:33, 8:30, 52:42, 52:46, 8:18
• (h) Makar orang kafir terhadap manusia lainnya 34:33
• (i) Makar orang musyrik terhadap kaum muslimin 35:43, 16:45, 16:127
• (g) Makar orang munafik terhadap kaum muslimin, 2:9
• (h) Makar orang munafik terhadap Allah 4:142
• (i) Makar ahli sihir terhadap Nabi, 20:69
• (j) Makar yahudi terhadap kaum muslimin 3:54
• (k) Makar Nasrani terhadap kaum muslimin 3:54
• (l) Makar penguasa/pemerintah terhadap nabi 40:37
• (m) Makar kaum muslimin terhadap kaum muslimin lainnya, 12:5
• (n) Makar manusia terhadap manusia lainnya, 12:31, 12:102, 12:52
• (o) Makar wanita terhadap kaum laki-laki 12:28, 12:33, 12:34, 12:50
D. Sebab-sebab makar
1. Atheis/anti Tuhan; 7:11.22, 43:36
2. Kemusyrikan 6:100
3. Godaan Setan; 4:119.120
4. Dorongan Hawa Nafsu jahat; 12:33
5. Kekuasaan 20:57,63
6. Harta :18:34
E. Media makar
1. Jin 6:128, 27:17, 34:12,13,72:6
2. Kekuasaan 40:37
3. Sihir 2:102, 7:111,112,113,115,116 10;79,80 20;57-71, 113:4
4. Teknologi 40;36,37
5. Seks 12:31
6. Makanan dan Minuman (12:36)
F. Tujuan Makar
1. Mengembalikan manusia kepada kekafiran (atheis) setelah tauhid; 4:89 7:16, 34;33
2. Penghancuran agama tauhid, 2:135,217,9:32
3. Penyembahan terhadap setan/Jin, 6:100, 4:117,34:41
4. Pemuasan hawa nafsu: 5:30, 6:119,12:32,53
5. Pemenuhan kekuasaan dan ekonomi 2:188 9:34
G. Cara makar
1. Penangkapan (penguasaan)/Kapitalisme,8:30,9:5,33:61
2. Pemenjaraan (marjinalisasi) 8:30, 12:25,32,26:29
3. Pembunuhan (dehumanisasi) 8;30, 2:61,85, 3:21, 4:157 5:27 6:137 7:127 12:9 29:24 40:26
4. Pengusiran (sekulerisasi) 8;30 2:85, 191 7:82 9:13 14:13 26:35,167 27:56
5. Penghancuran moral (demoralisasi) 12:51
6. Penyusupan (infiltrasi) 9:5
H. Bentuk makar Kaum Kafirin terhadap umat Islam
1. Merusak, menghancurkan, mengganti simbol-simbol agama 105:2
2. Menghina dan mempermainkan Al-Qur'an 86:15
3. Sekulerisasi (dunia orientied) 4:76
4. Penghinaan terhadap Rasulullah 3:120
5. Membuat dan menciptakan berhala 3:54
6. Menggunakan media sihir dan provokasi (isu jahat) 20:69
7. Membuat issue bahwa bencana disebabkan oleh berhala 11.55
8. Penculikan 12:5, 8:26
9. Porno aksi 12:28
10. Prostitusi 12:50
11. Menikam dari belakang 12:52
12. Korupsi 12:76
13. Mendirikan tempat/alat penyiksaan 37:98
14. Eksploitasi perempuan (al-Mukmin 25)
15. Dehumanisasi kaum laki-laki (al-Mukmin 25)
16. Pengusaan dunia antariksa (al-Mukmin 37)
17. Lempar batu sembunyi tangan (Al-Anbiya 57)
18. Ramalan-ramalan perkara gaib (at-Thur 42)
19. Bersekutu /PBB (Anfal 18)
20. Penyusupan ( Ali Imran 118)
21. Tindakan-tindakan jahat yang melampau batas-batas kemanusiaan (An-Nisa 76)
22. Degradasi Tauhid (Al-Hajj 15)
23. Penguasaan dunia informasi 22:15
I. Kapasitas makar kaum kafir
1. Dilakukan selama 24 jam 34:33
2. Kekuatan maksimal (full power) 14:46 27:50
3. Daya jelajah yang luas 71:22
4. Efek yang luas 27:51
5. Ditangani oleh para profesional 6:123
J. Bentuk makar Allah
1. Memberitahukan makarnya kaum kafir : 11:49 12:102
2. Menurunkan adzab, 35:10
3. Menurunkan pasukan langit 9:40
4. Memberikan kemenangan kepada hizbullah 3:126
5. Menjadikan petaka kepada pembuat makar 35:43
K. Kiat-kiat menghadapi makar kaum kafirin (kontra makar)
1. Tauhidullah/ ikhlas 15:39-40
2. Berpegang teguh kepada al-Qur'an dan as-Sunnah Rasul (3:103)
3. Bersabar dan shalat (2:45)
4. Bersatu padu (berjama'ah) (59:14)
5. Penguasaan IPTEK (27:40)
L. Yang melakukan kontra makar
1. Ahlul ilmi 19:43, 27:40, 29:43
2. Ahlu Dzikir 8:60
3. Mukhlisin (15:39-40)
Demikian persfektif umum makar/konpirasi dalam sudut al-Qur'an,
Wallahu'alam bi al-sawab !
No comments:
Post a Comment